Hari itu, disisi lantai 12 seorang
adam dengan senyuman manis dan tatapannya
Kemeja hitam, rambut tertata rapi dengan harum yang menyengat indera
Kemeja hitam, rambut tertata rapi dengan harum yang menyengat indera
Dia yang setiap harinya hadir dengan
ragam kejutan
Dengan ke anehan yang anehnya aku sukai
15.30 selalu jadi detik yang aku tunggu
Detik menyenangkan dengan dia yang membawa bingkisan kebahagiaan
Cimory strawberry, Pocky Strawberry
dan semua snack rasa keju
Bubur ayam dan beragam sarapan yang tersaji manja di meja kerja setiap paginya
Sampai dress cantik motif mawar lengkap dengan setangkai bunga mawar
Mempertegas dirinya seorang romantis yang mengurai kisah manis di tiap harinya
Sayangnya, manis hadirnya hanya
untuk singgah sementara
Yang harus berlalu pergi dengan menyisakan tanya dan segores luka
Aku yang terlanjur tenggelam dalam
romansa dengannya
Pun berlari mundur dengan tangis dan luka di dada
Tidak apa, dari sini, masih kulihat
dia bahagia
Masih kulihat senyum dan suara khas nya
Karena sejak saat pertama, rasa untuk nya sudah ada
Bahkan sampai saat ini, dengan debaran yang sama
Dengan ke anehan yang anehnya aku sukai
15.30 selalu jadi detik yang aku tunggu
Detik menyenangkan dengan dia yang membawa bingkisan kebahagiaan
Bubur ayam dan beragam sarapan yang tersaji manja di meja kerja setiap paginya
Sampai dress cantik motif mawar lengkap dengan setangkai bunga mawar
Mempertegas dirinya seorang romantis yang mengurai kisah manis di tiap harinya
Yang harus berlalu pergi dengan menyisakan tanya dan segores luka
Pun berlari mundur dengan tangis dan luka di dada
Masih kulihat senyum dan suara khas nya
Karena sejak saat pertama, rasa untuk nya sudah ada
Bahkan sampai saat ini, dengan debaran yang sama
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.