Pages - Menu

Sunday, October 13

Please Stay Alive

 

Assalamualaikum wr wb..

Hai Sunday Morning-ers… cieee punya sebutan baru untuk pembaca hahaha

Karena blog ini Namanya Sunday Morning, jadi tulisan yang di posting juga akan tayang hari Minggu Pagi (insyaallah kalo konsisten ya 😊 )

Tapi tulisan kali ini akan cukup sensitive yah dan agak trigger warning, so please be careful with your heart.

Hari ini mau bahas soal issue atau masalah sosial yang semakin kesini semakin meresahkan,miris dan menyedihkan. Beberapa orang memilih mengakhiri hidupnya dengan berbagai cara dan berbagai alasan, bahkan yang semakin mengiris hati, beberapa dari mereka masih usia muda :(

Dengan alasan yang berbeda beberapa orang memilih mengakhiri hidupnya sebagai Solusi terakhir semua masalahnya. Ada yang karena ekonomi, kehidupan rumah tangga, hutang piutang, percintaan bahkan belakangan karena pembullyan.

Mereka yang melakukan perbuatan pengakhiran hidup adalah mereka yang sebenarnya paling ingin hidup, mereka yang paling ingin di dengar, yang mereka lakukan adalah meminta pertolongan namun tidak tersampaikan, dan di ujung aksinya, mereka merasakan kesedihan dan ketakutan yang luar biasa sampai akhirnya semua di akhiri.

Dari berbagai alasan yang ada, menurut ku pribadi, semua terjadi karena banyaknya tekanan, rasa takut dan rasa malu, yang seharusnya semua itu bisa diatasi, karena memang semua masalah pasti ada solusinya, kalau belum bertemu Solusi, ya berarti itu bukan solusinya.

Kalau saja mereka mau lebih bertahan untuk melawan keadaan, kalau saja mereka memiliki support system yang bisa selalu mendengarkan mereka, mensupport mereka dan tidak menjatuhkan mereka, mungkin saja ending kisah hidupnya gak akan berakhir seperti itu.

Yang harus dirubah di Masyarakat adalah, STOP HATE COMMENT.. Masyarakat saat ini adalah salah satu alasan kerusakan mental orang-orang. Bagaimana tidak, tetangga, keluarga atau teman kita kesusahan  bukannya di support tapi diomongin, punya hutang - dicibir, rumahnya didatangi penagih – dicap tukang ngutang, keluarganya bermasalah – dicap keluarga berantakan. Banyaknya stigma dan pandangan negative Masyarakat menjadi salah satu alasan kenapa beberapa orang merasa malu, tertekan , depresi sampai akhirnya mengakhiri hidupnya.

Setelah membaca tulisan ini, aku mau ajak kalian semua untuk lebih berempati terhadap orang lain, dengan cara bagaimana :

1.       Kalau ada teman,tetangga,keluarga yang memiliki hutang, tolong jangan dicibir, diomongin, digosipin, karena tidak satupun manusia yang mau punya hutang dalam hidupnya, yang terjadi di hidupnya adalah kesulitan yang membuat mereka terpaksa berhutang. Hidupnya sudah sulit, jangan ditambah sulit lagi dengan anggapan dan pandangan negative.

2.       Kalau ada keluarga yang bermasalah, jangan langsung dicap keluarga berantakan, orang tuanya gak becus atur anak, dll. Setiap keluarga pasti ada masalahnya, tapi bukan berati keributan disana bisa kalian cap sebagai keluarga berantakan.

3.       Kalau ada rumah tangga yang rusak karena adanya masalah internal, perselingkuhan, ekonomi , belum punya keturunan,dll jangan langsung digosipin ya ibu ibu, tidak ada satupun orang yang ingin pernikahannya rusak, biarkan mereka menyelesaikan masalahnya dengan cara mereka tanpa tambahan bumbu bumbu gossip yang tidak baik.

4.       Tolong dijaga perkataan dan perbuatannya, karena jika menyakiti orang lain, itu sudah termasuk pembullyan atau penindasan, dan hal ini juga termasuk salah satu alasan depresi seseorang yang berujung pengakhiran diri.

Intinya, sebagai manusia sudah seharusnya kita memanusiakan manusia, jangan saling menyakiti, jangan saling membicarakan kehidupan orang, jangan jadi JAHAT hanya karena beban mereka berbeda dengan kita, kita gak akan pernah tau apa yang mereka rasakan, seberapa besar tekanan hidupnya, sekeras apa perjalanan hidupnya setiap harinya, setiap menit bahkan setiap tarikan nafasnya.

Siapapun yang membaca tulisan ini, dan kalian sedang dalam kondisi yang tidak baik baik saja, tolong jangan menyerah, jangan malu dengan semua masalahmu, diluar sana banyak koruptor yang makan uang rakyat tapi gak malu, diluar sana banyak yang berbuat maksiat tapi seakan bangga sama perbuatannya, jadi jangan minder karena beban hidupmu, karena kamu bukanlah satu satunya manusia yang memiliki masalah kehidupan. Jangan perdulikan omongan orang lain yang menyakiti mu, ceritakan masalahmu ke orang yang bisa kamu percaya, jika sudah dirasa berat, beranikan diri meminta bantuan medis. Yang terjadi di hidupmu saat ini adalah pembelajaran untuk menjadi lebih baik ke depannya. 

sabar ya, kuat ya, sebentar lagi, semua akan baik baik saja

Please Stay ALIVE

 ps : untuk siapapun yang butuh teman cerita dan sharing, please feel free to email me, aku akan dengan senang hati jadi teman yang akan menerima dan mendengarkan cerita mu. 😊


Wassalamualaikum wr wb..



Friday, October 11

[World Mental Health Day] Sandwich Generation

 Assalamualaikum..

Wahhh rindu banget sama blog tercinta ku yang biasa aja ini hahaha, sambil membersihkan debu debu di blog ini karena udah lamaaaaaaaa sekali gak dibuka, mari kita sedikit cerita dan update tentang kehidupan sekitar, hmm bahas apa yah?

Karena tanggal 10 Oktober kemarin diperingati sebagai WORLD MENTAL HEALTH DAY 💚 (hari kesehatan mental sedunia), diriku yang juga memiliki mentalh health ini (yes, im PTSD btw heheh) akan memberikan pendapat dengan yang berkaitan dengan Mental.



Setelah pergolakan batin dan mengikuti arus pertumbuhan pohon toge di depan rumah *okekuranglucu… mari kita bahas soal Sandwich Generation, udah pada tau kan istilah itu, tau kann, yang pasti bukan nama Toko Sandwich ya. Kenapa bahas ini? yah karena para Sandwich Generation ini mental nya harus terus kuat dan sehat "Menyala Mentalku"

Beberapa tahun belakangan ini, banyaaak berita ataupun pembahasan soal Sandwich Generation yang hidup untuk menghidupi keluarga. Salahkah mereka?

Tidak ada yang salah dengan menjadi Sandwich Generation atau menjadi tulang punggung keluarga, karena manusia diciptakan memang harus bertahan hidup dengan segala permasalahan dan problematikanya.

Banyak yang mengeluh saat dirinya menjadi Sandwich Generation. Apakah salah ? TIDAK, sebagai manusia biasa yang punya pikiran dan perasaan, pastilah akan sampai di titik LELAH menanggung beban hidup yang bahkan tidak di inginkan, namun satu yang harus di Yakini bahwa segala beban dalam hidup tidak akan melebihi kemampuan kita. For SURE

Sandwich Generation yang setiap bulannya bahkan setiap harinya berada dalam ke khawatiran, setiap waktu gajian yang dinikmati sesaat, ibarat Jam 9 Gajian, Jam 9.15 udah miskin lagi hahaha dan begitu seterusnya. Setiap harinya harus dilalui dengan rasa Lelah fisik dan pikiran, TAPI.. besok nya akan tetap dijalani seberapapun beratnya beban yang dipikul setiap harinya.

Untuk semua Sandwich Generation diluar sana..

Hey, Kalian adalah orang orang hebat yang terpilih oleh Allah untuk mengemban tugas berat, bukankah kita sepakat bahwa tugas yang berat hanya diberikan kepada orang orang yang hebat saja.

Beratnya harimu, Berisiknya pikiranmu, Sesaknya Dadamu… terima saja, jalani saja, nikmati semua rasa sakitnya, rasa lelahnya dan rasa sedihnya.

Allah Tau setiap doa mu bahkan doa yang tidak terucap, Allah dengar betapa ramainya isi kepalamu di malam hari, Allah lihat betapa deras air mata membasahi bantalmu bahkan Allah liat betapa banyak orang yang nangis di kamat mandi kantor karena tekanan hidup dan Allah juga liat betapa sering kamu duduk di kursi Indomaret hanya untuk bengong mikirin hidup :)

Untuk semua yang sedang menunggu rezeki datang

Untuk semua yang menanti kebahagiaan

Untuk semua yang saat ini sedang kesusahan

Untuk semua yang saat ini sedang mencari jalan keluar

Untuk semua yang merasa sesak di dada karena beban hidup dan pikiran

Percaya dan Yakin saja, apa yang terjadi saat ini pasti akan terlewati, apa yang terjadi pastinya akan selalu ada hikmahnya, dan hikmah akan selalu baik

Do Your best and Let God do the rest

Hidup memang begitu, mungkin gak akan selalu mudah, tapi Hidup hanya meminta kita satu hal..BERTAHAN dan TETAPLAH HIDUP !


wassalamualaikum...