Pages - Menu

Monday, April 25

Catatan Hati 14 Januari #2

Assalamualaikum wr wb

lama juga yah gak ngeBlog, well menghilangnya saya karena kemarin saya masih dalam tahap recovery a.k.a penyembuhan dari sakit. Sakit apa? mungkin temen2 masih inget dengan tragedi Bom Thamrin 14 Januari 2016 kemarin, yah saya adalah salah satu korbannya, korban luka karena ledakan. Gimana ceritanya? kalau dari postingan sebelumnya saya udah sedih sedihan, di postingan kali ini saya mau share story saya selama recovery ajah deh hehehehe

dua bulan pemulihan dirumah bukan hal yang mudah, bukan cuma berusaha sembuh dari sakit dan luka di badan, tapi lebih berusaha sembuh dari luka hati dan trauma. Satu hari setelah kejadian itu 15 Januari 2016 satu harian saya menangis tanpa henti, dan cuma bisa bersedih tiap harinya, tiada hari tanpa air mata, ditambah kondisi badan yang luka luka, oh iya karena kejadian kemarin, saya dapat luka 12 jahitan di pundak kiri, luka sobek di tangan kanan, luka sobek dikaki kanan dan kiri. Tapi seperti kita tau, yang namanya Musibah pasti banyak berkahnya, yup..apa berkah yang saya dapat? jawabannnyaaaaa sudah pasti banyakkkkk sekaliiii berkah dan hikmahnya, mulai dari makin deket, makin sayang sama keluarga, karena selama recovery, keluarga lah yang paliiiiiing setia ngerawat dan jagain saya 24Jam NONSTOP, selain itu jadi ajang reuni temen-temen sekolah dan temen kerja dari kantor2 sebelumnya, bahkan yang udah 10 tahun lebih gak ketemu, Alhamdulillah jadi kumpul lagi karena jenguk saya dirumah. Selain itu, karena musibah ini, saya jadi kenal beberapa orang hebat, diantaranya jadi narasumber di acara Mata Najwa Metro TV dan berkesempatan ketemu langsung dengan My Fav Najwa Shihab, plus Ibu Menteri Sosial kita Ibu Khofifah Indar Parawangsa, dan yang lebih membanggakan lagi, pertemuan dengahn Ibu Khofifah gak berhenti disitu ajah, Alhamdulillah sampai saat ini masih suka ketemu dan diundang untuk sekedaar dinner ataupun Coffee Break bareng heheheeh *norak tapi bangga* , selain itu jadi punya kesempatan untuk ketemu dan kenal dengan beberapa pejabat Polisi dan dinobatkan sebagai Mitra Polisi, yeahhh "TURN BACK CRIME" . 

Jujur,  sejak kecil saya dibesarkan dengan nonton kisah-kisah princess dan magical life ala ala cinderella dan sampai sekarang masih doyan cinderella sih hahahah, dulu tuh saya meyakini bahwa one day ketika saya telah dewasa saya bisa dengan mudahnya mewujudkan sesuatu yang saya inginkan hanya dengan mengayunkan tongkat sihir dan setelah itu akan datang pangeran ganteng model Keanu Reeves mengendarai kuda putih Range Rover Putih dan datang menikahi saya (wth?).  *maklumin ajah yah hahaha*. tapi sebenernya impian dengan tongkat ajaib itu rasanya mau saya pakai buat ngelupain musibah kemarin dan berbagai dampaknya, tapiiii, then again saya berpikir kalau melupakan trauma dan rasa sakit itu gak mempan kalau pakai tongkat ajaib, tapiiii yg ampuh itu pakai kekuatan hati dan pikiran sendiri, kenapa begitu? yah karena saya gak punya kekuatan bulan macam Sailormoon hihihi.

But, as I grow older, life is not easy that way. Hidup ternyata seperti naik wahana Hysteria yang ada di Dufan, naik turun tanpa permisi dan di tengah perjalanan kadang mau pingsan, kadang mau muntah, bentar ketawa, bentar teriak, bentar nangis gak karuan. Tapi ternyata justru yang naik turun itulah yang sebenarnya membuat hidup menjadi lebih indah dan patut untuk dicintai kehadirannya. Yup, saya  ngalamin banget hal2 itu, terutama disaat terpuruk saya sejak januari, di dalam musibah, selain berkah ada pula hal hal yang kurang enak yang saya terima, yah ada ajah yang ngomong negatif, ada ajah yang nyiyir-in, ada ajah yang bully. Sedih? banget..tapi saya sadar, kalau itu semua pembelajaran buat saya, apapun yang orang lakukan terhadap saya, cukup di-ikhlaskan saja, di maafkan dan jangan melakukan hal yang sama :) insya allah, itu sebagai peluntur dosa dan latihan sabar .

Beberapa hari lalu, ketika jenuh melanda hidup ini (sempat curhat di postingan sebelumnya kok, ) saya curhat ke Mama saya di rumah dan mengeluh tentang kesedihan  yang saya alami dan beliau menjawab "Eh nha,masih ada orang yang mau hidup seperti kamu, masih banyak orang yang lebih sedih dari kamu, yang kamu alamin sekarang itu cuma bagian dari hidup, pro dan kontra yah pasti ada, tapi kalau kita hadapi dengan dewasa, pasti semua baik baik ajah, yang penting kamu baik sama keluarga dan kamu yakin sama Allah Swt. kelar."  Saya seperti disetrum, benar juga sih. Biasanya saya memberi saran kehidupan ke orang-orang terdekat, sekarang malah saya yang diberi saran, yapp hidup memang merupakan kegiatan 'bolak-balik' posisi saja.

Life has its own bittersweet nature that makes us inevitably appreciate and love it so much. As time went by, I realized that love also has the bitter and sweet that actually keeps us going.

Tetap tersenyum dan bersyukur :)

wassalamualaikum
@andinarivani





Tuesday, April 12

Emma

Emma

Long sleeve dress
589.725 IDR - sassyselfie.com

Semilla leather shoes
thelabelmonster.com

Man bag
4.835.740 IDR - popmap.com

Olivia Burton watch
1.308.095 IDR - johnlewis.com

Kenneth Jay Lane antique jewelry
5.569.620 IDR - lanecrawford.com

Marc Jacobs lipstick
420.550 IDR - neimanmarcus.com

Valentino perfume
822.230 IDR - johnlewis.com

Saturday, April 9

Catatan Hati 14 Januari 2016 #1




Hari kamis itu seperti biasanya, matahari cerah, lalu lintas juga padat dan cuaca pun sangat baik, tak pernah terpikir sedikitpun kalau hari itu akan jadi hari yang sangat menakutkan untuk saya dan beberapa orang.  Hari itu, saya, sendiri dengan maksud ingin menyelesaikan pekerjaan dengan suasana yang beda dari biasanya, suasanya dengan harum aroma khas kopi, suasana dengan keseriusan bekerja namun tetap santai dengan ditemani makanan dan minuman.

Starbuck sarinah gedung cakrawala menjadi pilihan saya pagi itu, 9.30 wib saya tiba dan memesan satu cangkir cup teh cammomile, duduk diantara banyak orang yang juga sibuk dengan kegiatan pekerjaannya masing masing, orang-orang yang pagi itu otak dan pikirannya tertuju pada pekerjaan yang menjadi sumber penghasilan untuk keluarganya.

Saya duduk sendiri, bekerja dengan laptop untuk menyelesaikan tanggung jawab sebagai pekerja, setelah hampir 1jam duduk dan berada disana, HP saya lowbat dan sayapun berniat untuk charge HP saya tepat pada saklar dibawah meja saya. Ternyata saklar dimeja saya saat itu tidak berfungsi dan menurut security saklar tempat saya duduk korslet, dan saya pun akhirnya melihat satu kursi kosong didepan meja saya dan ternyata saklar dibawah itu berfungsi, bahagia? Tentu saja, saya pun pindah tempat duduk dan memindahkan barang barang saya ke meja tersebut, tapi..belum cukup 5 menit  saya duduk, tiba tiba terjadi ledakan keras yang membuat seisi ruangan kacau balau, saya terjatuh, saya lemas, saya tak punya tenaga untuk bangkit dan keluar dari suasana mencekam tersebut, suasana yang dipenuhi asap hitam gelap, suasana dengan orang sekitar terjatuh pingsan dan tak sadarkan diri. Saya, yang saat itu berusaha sekuat tenaga berusaha bangkit menyelematkan diri, berusaha keluar dari suasana mencekam, berusaha bangkit dari beberapa kali terjatuh, sampai akhirnya saya sanggup melompat keluar dari jendela yang ternyata tinggi sekitar 1 – 2 meter, lompatan dengan landasan pecahan dan serpihan kaca yang entah berapa banyaknya. Saya, yang saat itu tidak sadar akan kekuatan yang datang dalam tubuh saya yang akhirnya berhasil menyelematkan saya keluar dari suasana yang  menakutkan.

Dengan lumuran darah dan luka di tubuh saya, saya berlari sekuat tenaga untuk  menghindar dari lokasi kejadian yang saat itu baru saya ketahui adalah ledakan BOM, setelah tau yang meledak adalah Bom,saya baru menyadari kalau tubuh saya penuh dengan darah, saya lemas,  saya kehilangan keberanian yang baru beberapa menit lalu saya dapatkan, saya pun meminta tolong pada seseorang  bapak yang saat itu membantu evakuasi , sampai  pada akhirnya dengan luka dan lumuran darah, saya dilarikan ke  rs terdekat untuk mendapat penanganan. Saat di ruang ugd, saya dikuasai rasa takut yang sangat besar, saat tim medils melakukan tindakan pada tubuh dan luka luka saya, yang terlintas di pikiran saya hanya satu “takut” iya, takut yang menjadi pemenang dalam mengalahkan semua rasa pada diri saya saat itu.

Sejak saat  di RS dan beberapa hari kemudian, rasa takut justru semakin menguasai  jiwa dan diri saya, menangis, gemetar, kerigat dingin,dan semua rasa takut yang berkumpul jadi satu sehingga menjadi rasa takut yang sangat besar. Saya kalah, saya dikalahkan rasa takut, saya ditundukkan kekhawatiran, saya dilemahkan kegundahan. Ini Trauma? Iya benar, trauma yang memasuki tubuh saya bahkan mungkin masuk kedalam nadi dan darah , yang membuat fisik dan mental saya lemah. Setelah hari kejadian itu, hari hari saya , tiap jam nya dipenuhi  dengan rasa takut, rasa lemah, rasa tidak percaya diri. Saya hampir kehilangan diri saya, keceriaan, senyuman, canda tawa sesaat berubah menjadi hari yang diisi ketakutan.  Malam hari yang harusnya menjadi waktu istirahat, berubah menjadi waktu yang paling saya takuti, waktu yang paling ingin saya lewati. Waktu tidur saya hilang, waktu istirahat saya terenggut, waktu santai saya menjauh, layaknya manusia yang butuh bantuan, saya rasa DOA lah yang dapat membantu saya, dalam kondisi tersebut, hanya satu doa yang sangat saya harap bisa terkabul “ya Allah, saya ingin tidur nyenyak malam ini” . doa yang saya ucapkan berkali kali setiap saat, karena saya ingin tidur dan beristirahat tanpa rasa takut dan gemetar, saya ingin tidur seperti biasa dan bangun pagi dengan badan yang lebih sehat.

12 jahitan dan luka luka lain di tubuh saya rasanya tidak sebanding dengan apa yang saya rasa pada mental saya saat itu, apa yg saya rasakan jauuuuh lebih sakit dan lebih pedih dibandingkan luka pada tubuh saya, berapa lama saya akan tersiksa dalam ketakutan ini? Berapa lama saya akan dikalahkan rasa takut dan trauma yang nantinya hanya merusak  jiwa dan tubuh saya.
Saya butuh Tuhan, saya butuh doa, saya butuh dukungan..Saya? saya beruntung, memiliki orang orang yang sangaaat luar biasa mendampingi saya dan memberikan dukungan dan doa tiada henti, suntikan semangat yang terus ada, dukungan dan doa yang menguatkan saya. Lalu saya sembuh? Belum, apa yang saya dapat belum dapat menyembuhkan ketakutan saya.  Sampai pada akhirnya saya mencari dalam diri saya sendiri, apa yang bisa merubah semuanya, dan ternyata saya lupa akan satu hal, “bersyukur” , rasa takut dan trauma ini membuat saya sesaat lupa akan namanya “bersyukur”. Sejenak saya terlupa akan karunia dan perlindungan Allah Swt yang begitu luar biasa kepada saya.

Allah Swt dengan  segala kebesarannya melindungi dan menyelematkan saya dalam kejadian yang sangat menakutkan semua orang, kasih sayang Allah yang begitu besar pada umatnya dan terutama pada diri saya, Allah yang maha besar dan pelindung semua umatnya. Lalu kenapa saya harus terus merasa takut, sementara DIA maha penolong. Lalu kenapa saya merasa sedih, sementara DIA maha penyayang. Dan saya pun tersungkur dalam doa, menceritakan semua kepadaNya, mengadukan semua rasa kepadanya, menjatuhkan bulir deras air mata dalam kekhusukan, dan menyerahkan semua rasa takut kepadaNya, saya tidak pernah merasa sedekat ini dan sedamai ini dalam berDOA. Saya selalu mendengar tentang Perlindungan Allah Swt, Kasih Sayang Allah Swt dan kali ini saya benar benar merasakannya. Subhanallah, Allahu Akbar.. Sungguh Allah Swt Sebaiknya baiknya penolong dan sebaik baiknya pelindung.

Indonesia, jakarta terluka, namun kehidupan harus tetap berjalan, semangat dan simpati datang dari mana saja, dukungan datang dari berbagai bentuk, yang menunjukkan bahwa #KamiTidakTakut dan kami #MenolakTakluk akan teror yang diciptakan oleh orang orang yang sudah kehilangan nuraninya. Terpikirkah oleh mereka akan perbuatannya. 1 hari yang membuat keluarga kehilangan orang tersayangnya, 1 hari yang membuat orang harus kehilangan kesehatan dan kesempurnaan fisiknya, 1 hari yang meninggalkan luka hati mendalam seumur hidupnya dan 1 hari yang menorehkan kesedihan dan kedukaan yang dalam. Apa salah kami yang menjadi korban, apa yang kami lakukan sampai kami harus ada dalam kejadian ini?
Jika agama yang menjadi perisai akan hal ini, lalu agama apa yang dianut sehingga tega merenggut dan menyakiti jiwa yang tidak bersalah. Bukankah semua agama mengajarkan kasih sayang sesama dan menciptakan perdamaian. Jika islam yang digadang sebagai agama teroris, lalu mengapa umat muslim juga menjadi korban? Saya Muslim, saya Islam, dan Islam bukan teroris.



***to be continued***